Sabtu, 24 September 2011

Kekalahan Brazil dan Argentina di Copa America 2012

OLAHRAGA - SEPAKBOLA
Rabu, 20 Juli 2011 , 21:20:00


BUENOS AIRES - Kegagalan tuan rumah Argentina dan juara bertahan Brazil pada Copa America 2011 membuat mereka menjadi bulan-bulanan kritik di negeri masing-masing. Tuntutan mundur pun dilontarkan kepada masing-masing pelatih.

Namun, tampaknya AFA (asosiasi sepak bola Argentina) dan CBF (asosiasi sepak bola Brazil) punya pandangan berbeda. Mereka tetap mempertahankan Sergio Batista sebagai pelatih Argentina dan Mano Menezes selaku pelatih Brazil.

Argentina tersingkir setelah kalah adu penalti dari Uruguay di perempat final. Kekalahan yang menutup ambisi Argentina mengakhiri puasa gelar yang telah terjadi selama 18 tahun.

Sebelum tersingkir, Argentina sudah menjadi sasaran kritik karena performa buruk Javier Mascherano dkk. Mereka harus bersusah payah lolos dari fase grup. Mereka mengalami dua kali seri dengan Bolivia dan Kolombia sebelum menang atas Kosta Rika 3-0 di laga ketiga.

Makanya, para pemain Argentina menjadi sasaran ejekan suporternya sendiri. Yang menjadi sasaran utama adalah bintang lini depan mereka Lionel Messi. Bersinar bersama Barcelona di level klub, tapi Messi gagal melanjutkannya di timnas Argentina.

Meski begitu, Batista secara terbuka mengatakan tetap bertahan sebagai pelatih. Dia tidak akan mundur. Keputusan Batista juga mendapat dukungan penuh dari AFA. "Tidak akan ada yang berubah dengan staf kepelatihan," kata Humberto Grondona, wakil direktur AFA, seperti dilansir AFP.

"Berdasarkan sisi olahraga, Copa berjalan dengan baik dan itu akan menjadi modal berharga sebelum bertarung di kualifikasi Piala Dunia 2014," kata putra dari presiden AFA Julio Grondona itu.

Dari Brazil, CBF juga memberikan dukungan kepada Menezes di situs resminya. "Tidak ada banyak waktu untuk menyesali kegagalan di Copa America. Kami mengalami kekalahan yang tidak adil melalui adu penalti," begitu keterangan CBF.

"Makanya, Presiden Rocardo Teixiera telah menelepon Mano Menezes seusai pertandingan. Dia menyatakan bahwa proyek tetap berlanjut. Tujuan utamanya tetap juara pada Piala Dunia 2014, di mana kami menjadi tuan rumah," lanjutnya.

Menezes sendiri menyatakan bahwa meski tersingkir di perempat final, tapi mereka tetap berada pada jalur yang benar. "Saya tahu, hasil itu seperti hidup dan mati, tapi kita harus melanjutkan hidup dan masih punya misi lain," kata Menezes, seperti dikutip Goal. (ham)